From Intuition to Algorithm:

Pengaruh Kecerdasan Buatan dalam Pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur

​

Perancangan arsitektur telah berevolusi seiring dengan perkembangan teknologi. Inovasi teknologi mempengaruhi proses desain dan mempengaruhi ragam keterampilan yang harus dikuasai perancang.

Pendekatan analog mempromosikan kebebasan epistemik di mana intuisi dan kreativitas menjadi pemimpin utama dalam proses desain arsitektur. Melalui keterampilan manual seperti sketsa tangan bebas dan model fisik, desainer menghadirkan kualitas taktil yang tidak dapat digantikan oleh teknologi digital. Kebebasan ini memungkinkan eksplorasi mendalam dan personal terhadap materi dan ruang.

Pendekatan digital memungkinkan efisiensi dan presisi dalam desain. Berbagai alat bantu seperti CAD, BIM, dan pemodelan 3D, memungkinkan representasi yang akurat dan analisis yang lebih komprehensif. Teknologi digital mempercepat iterasi desain, memberikan fleksibilitas untuk mengembangkan dan menguji berbagai konsep dan solusi desain.

Saat ini, AI (kecerdasan buatan) hadir sebagai inovasi revolusioner yang mempromosikan peluang baru dalam otomatisasi, analisis, dan optimasi dalam proses desain. Kemampuan AI untuk menganalisis data besar secara simultan dan memberikan solusi desain membuka peluang baru dalam desain generatif, menyediakan cara berpikir baru dalam memecahkan masalah desain.

Simposium ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana ketiga pendekatan intuitif dan algoritmik dapat saling melengkapi dan mempengaruhi cara mendekati dan memahami proses desain arsitektur. Pendekatan-pendekatan ini memperluas batasan kreativitas, mempersiapkan desainer untuk menghadapi tantangan masa depan dengan cara yang lebih responsif dan inovatif, menciptakan solusi desain canggih yang berwawasan ke depan. Dengan demikian, studio perancangan arsitektur menjadi laboratorium inovasi yang menghasilkan desain yang tidak hanya efisien dan akurat, tetapi juga mendalam dan bermakna.